ARTING — Untuk membantu siswa yang ijazahnya belum dapat diambil karena kendala biaya, pemprov Jakarta Tengah mengadakan program pemutihan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung terkejut melihat sejumlah besar ijazah tertahan, bahkan dari berbagai jenjang hingga perguruan tinggi.
Saat ditemui di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2025), Pramono menyatakan, “Saya sendiri juga kaget, ternyata jumlahnya sangat besar, memang banyak yang belum terlaporkan.”
Orang ini, yang pernah menjabat sebagai Seskab selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, mengumumkan bahwa dia akan hadir dalam program pemutihan ijazah tahap kedua.
Untuk saat ini, Wakil Gubernur Rano Karno berharap inisiatif ini akan mendapat perhatian luas dari masyarakat yang membutuhkan. Dia dijadwalkan untuk hadir pada tahap ketiga.
Lebih lanjut, Pramono menyatakan bahwa setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan berhak atas ijazah.
Karena itu, kehadiran pemerintah sangat penting untuk membantu warga miskin menebus ijazah mereka.
Menurutnya, ketika dia bertemu dengan Wakil Direktur UIN Syarif Hidayatullah kemarin, ternyata banyak mahasiswa yang tidak menerima ijazahnya. Hal ini tidak boleh terjadi, karena orang-orang di sekolah itu dapat mendapatkan ijazahnya.
Selain itu, Pramono menyatakan bahwa pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat memperhatikan program pemutihan ijazah ini, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kaya. Namun, ia juga memberikan peringatan tegas kepada mereka yang tidak membayar pajak kendaraan karena mereka telah memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia.
Dia menegaskan, “Tapi kalau orang yang tidak mau bayar pajak kendaraan, saya kejar. Dia sudah mendapatkan fasilitas bisa beli mobil, enggak mau bayar, saya kejar.”
Untuk penebusan ijazah tertahan Tahap I, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI telah memberikan bantuan pendidikan kepada 117 lulusan, dengan total nilai Rp 596.422.200.
Bantuan diserahkan di Auditorium Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pada hari Jumat (25/4).
Chico, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa program penebusan ijazah ini menunjukkan kepedulian Pemprov DKI terhadap masa depan generasi muda kota.
“Ijazah adalah hak setiap lulusan dan merupakan pintu pertama menuju kesempatan kerja maupun pendidikan lanjutan. Melalui program ini, kami ingin memastikan tidak ada anak Jakarta yang kehilangan peluang hanya karena kendala ekonomi.
Lulusan dari keluarga kurang mampu yang tidak dapat membayar biaya administrasi sekolahnya harus tetap belajar karena program bantuan ini.
Dengan bantuan ini, para lulusan diharapkan dapat segera memasuki dunia kerja dan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Chico menyatakan bahwa program ini akan melanjutkan hingga Tahap II.
“Rencananya, bantuan tahap kedua akan menyasar sekitar 250 lulusan lainnya, dan paling lambat minggu kedua Mei 2025,” katanya.
SUMBER BERITANASIONAL.COM : Jadi Program Prioritas, Pemprov Jakarta Bantu Warga Tebus Ijazah yang Tertahan