Konflik antara Ukraina dan Rusia terus memanas, dengan serangan drone yang semakin intensif. Baru-baru ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menunjukkan kemarahannya setelah negaranya berhasil menembak jatuh 155 drone serang Rusia dalam satu periode serangan. (11/7/2025) Jumat.
Sistem pertahanan udara Rusia mencegat 155 pesawat nirawak Ukraina dalam rentetan serangan semalam. Hal ini disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat 11/7
Dalam rilis resminya, pencegatan terjadi dari pukul 23.00 waktu Moskow hingga pukul 07.00 pagi. Laporan itu menambahkan bahwa 53 pesawat nirawak ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina.
Sebelumnya, Gubernur wilayah Lipetsk Barat, Igor Artamonov, mengatakan bahwa satu orang tewas setelah sebuah pesawat nirawak jatuh di area pertanian. Insiden ini terjadi di Khlevensky, yang berjarak sekitar 400 kilometer (250 mil) selatan Moskow.
“Akibatnya, terjadi kebakaran, yang dengan cepat dipadamkan,” ujarnya, seraya menambahkan satu orang lainnya luka-luka.
Selain di Moskow dan Lipetsk, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak di wilayah Tula, Rusia Barat. Data ini dirilis oleh Gubernur Dmitry Milyaev di Telegram.
Serangan drone yang intensif berpotensi merusak infrastruktur penting dan menimbulkan korban jiwa. Namun, keberhasilan pertahanan Ukraina mengurangi dampak tersebut secara signifikan. Hal ini juga meningkatkan moral pasukan dan warga sipil yang terdampak konflik.
Konflik udara antara Ukraina dan Rusia melalui serangan drone menunjukkan eskalasi teknologi dalam peperangan modern. Reaksi keras Presiden Zelensky menegaskan tekad Ukraina untuk bertahan dan melawan agresi. Dukungan internasional dan penguatan pertahanan akan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang ini.