ARTING — Sebagian orang percaya bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) dapat memicu transformasi bisnis di berbagai sektor. Terutama di hari kedua GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore, yang berlangsung di Marina Bay Sands, Singapura dari 23-25 April 2025, itu menjadi topik diskusi yang ada.
Ini sejalan dengan perkiraan PwC bahwa AI akan menyumbang US$15,7 triliun kepada perekonomian dunia pada 2030. International Data Corporation (IDC) sendiri memperkirakan bahwa pada 2028, AI akan memiliki dampak ekonomi lebih dari US$1,6 miliar di wilayah Asia Pasifik.
Menurut Inkwood Research, salah satu industri yang dianggap akan sangat menguntungkan dari pemanfaatan AI adalah gaming, di mana wilayah Asia-Pasifik saat ini memiliki pasar global dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Hal ini tidak terlepas dari ekspansi digital yang terus meningkat di wilayah tersebut, peningkatan jumlah orang yang ‘melek’ teknologi, dan munculnya kompetisi esport. Oleh karena itu, banyak orang percaya bahwa AI menjadi katalis utama dalam revolusi industri gaming dan menempatkan industri ini sebagai pusat inovasi game berbasis AI di seluruh dunia.
Michael Spanger, presiden SONY AI yang berbasis di Jeoang, menjelaskan bagaimana AI mendorong Sony untuk mengembangkan dan melepaskan kreativitas dan imajinasi manusia.
Dia menyatakan bahwa pemanfaatan AI dalam permainan membantu kreator. Dia menegaskan bahwa hiburan pada dasarnya adalah tentang manusia yang menjual cerita kepada manusia lain melalui teknologi, memungkinkan interaksi antara pelanggan dan kreator terus terjadi.
AI meningkatkan kreativitas, mempercepat kemajuan industri, dan membuka perspektif baru. Dia mengatakan, “Kami menciptakan kembali pengalaman bermain game yang imersif, menarik, dan sangat realistis. Kami bekerja dengan teknologi terobosan yang memberdayakan kreator dan membuatnya dapat diakses di seluruh dunia.”
Selain sektor gaming, industri finansial di wilayah ini juga mengalami transformasi sebagai akibat dari masuknya teknologi AI. Ini terjadi meskipun teknologi AI meningkatkan efisiensi, membawa inovasi, dan menawarkan layanan yang berpusat pada pelanggan.
Bahkan baru-baru ini, Boston Consulting Group memperkirakan bahwa AI Generative (GenAI) akan meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan hingga 30% pada tahun 2028.
Menurut Shayan Hazir, Chief Digital Officer Asia (xHK) dan MENAT di HSBC Singapore, setiap revolusi telah menciptakan model bisnis baru dan meningkatkan PDB global.
Oleh karena itu, dia percaya bahwa pebisnis harus tetap waspada terhadap kemungkinan masa depan karena ada peluang unik untuk mengubah layanan keuangan.
Industri kami sangat diatur, dan protokol kami didasarkan pada tata kelola yang kuat dan mungkin kurangnya kreativitas. Dia menyatakan bahwa transformasi manusia—menerima perubahan dan mengadaptasinya dengan cara kita bekerja—adalah kuncinya jika kita mulai mengambil teknologi baru dan menerapkannya untuk mendesain ulang.
Dia juga menyatakan bahwa blockchain, aset digital, dan komputasi kuantum adalah komponen dari pergeseran dimensi tersebut.
Memang, bisnis akan berubah karena kehadiran AI harus dilakukan untuk beradaptasi dan memanfaatkan peluang di masa mendatang.
Menurut Patrick Tammer, Senior Investment Director di SCALE AI, GenAI akan mengubah dunia dengan menjadikan AI sebagai arus utama dan memungkinkan kekuatan data tidak terstruktur untuk analisis dan prediksi yang lebih baik.
Dia menyatakan bahwa GenAI dapat mengubah permainan karena banyak proses bisnis, terutama di sektor jasa, bergantung pada data tidak terstruktur.
Dia menyatakan bahwa tren ini akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Menurutnya, dalam sepuluh tahun mendatang, AI akan mengubah hampir setiap industri, dan GenAI akan secara fundamental membentuk kembali model bisnis berbasis layanan seperti konsultasi, pemasaran, dan layanan hukum.
Salah satu topik lain yang akan dibahas di acara tersebut adalah bagaimana pemanfaatan AI dalam industri otomotif dapat meningkatkan efisiensi fabrikasi kendaraan. Setidaknya itulah yang dikatakan Haydar Vural, Chief Digital Officer Karsan Automotive.
Dia mengatakan bahwa dia dapat meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi waktu saat keuntungan bertemu dengan kerugian selama proses manufaktur kendaraan.
SUMBER TEKNOLOGI.BISNIS.COM : GITEX Asia 2025: AI Pemantik Transformasi Lintas Sektor