ARTING — JAKARTA – Episode pertama Grand Final MasterChef Indonesia Season 12 menyajikan sebuah momen yang tidak hanya membuat penonton terkejut, tetapi juga menciptakan ketegangan di dapur pada Minggu, 11 Mei 2025.
Dalam Ultimate Team Challenge, ada sebuah insiden tak terduga yang melibatkan Chef Juna dan pergaduhan kecil di galeri. Insiden ini terjadi setelah Hovit sebagai pemimpin tim menjelaskan hidangan yang telah mereka buat, dan tanpa disangka serpihan kaca ditemukan di dalam perkedel buatan Rudi.

Pada ronde pertama Grand Final ini, Hovit dan Fajar dihadapkan pada tantangan besar di Ultimate Team Challenge. Mereka harus memimpin tim yang terdiri dari peserta yang sudah tereliminasi sebelumnya untuk memasak hidangan-hidangan luar biasa yang diharapkan bisa memuaskan para juri, yakni Chef Juna, Chef Renatta, dan Chef Rudy.
Setelah melalui berbagai proses memasak yang penuh tantangan, giliran tim Hovit untuk mempresentasikan hasil masakan mereka. Hovit, dengan penuh percaya diri, mulai menjelaskan hidangan yang telah disiapkan timnya, salah satunya adalah perkedel yang dibuat oleh Rudi.
Rudi yang dikenal dengan kemampuan memasaknya yang solid, namun kali ini ada kejadian tak terduga. Saat Chef Juna mulai mencicipi hidangan, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang tidak biasa.

Chef Juna yang memang terkenal dengan ketajaman indera perasanya, merasa ada sesuatu yang keras dan aneh di dalam hidangan tersebut. Dengan ekspresi serius, Chef Juna mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. Ternyata, itu adalah serpihan kaca.
Dalam sekejap, suasana galeri seketika menjadi tegang. Chef Juna, dengan gaya khasnya yang lugas dan tegas, langsung berkata sambil memberikan serpihan kaca tersebut kepada Hovit, “Oh wait, untung rahang saya baja ya. Ini gelas kaca.”
Semua yang ada di galeri dapur pun langsung terkejut dan terdiam sejenak setelah mendengar penjelasan Chef Juna. Serpihan kaca yang hampir tertelan oleh Chef Juna itu berasal dari perkedel yang dibuat oleh Rudi.
Kejadian ini tentunya sangat mengejutkan, mengingat betapa bahayanya jika serpihan kaca tersebut benar-benar tertelan.
Hovit yang merasa sangat cemas langsung menatap Chef Juna dengan wajah khawatir. Dia segera mencoba menjelaskan bahwa insiden tersebut bukanlah sesuatu yang disengaja, dan kejadian tersebut sangat tidak terduga.
Dengan ketegangan yang semakin terasa, Chef Juna yang tampaknya sedikit kesal, bertanya dengan nada serius, “Siapa yang membuat perkedel?” Hovit, yang tengah dalam tekanan menjawab, “Yang buat perkedel Rudi, Chef.”
Chef Juna, tampaknya belum bisa memahami bagaimana bisa ada serpihan kaca di dalam masakan yang sudah disajikan, langsung menatap Rudi dan bertanya dengan nada tajam, “Rudi, kamu ada masalah apa sama saya?”.
Suasana semakin tegang dan seluruh galeri terdiam, menunggu jawaban dari Rudi yang tentu saja merasa terkejut dan malu dengan kejadian tersebut.
Dengan cepat, Rudi menjawab dengan hati-hati, “Nggak ada, Chef.” Dia tahu bahwa ini adalah situasi yang sangat sensitif, dan kejadian tersebut tidak bisa dianggap sepele.
Rudi pun terlihat sangat cemas dan menyesali kejadian tersebut, terutama karena itu melibatkan keselamatan Chef Juna yang hampir tertelan serpihan kaca.
Rudi menjelaskan bahwa dirinya sangat berhati-hati dalam memasak, tetapi kejadian ini benar-benar tak terduga. Serpihan kaca tersebut ternyata berasal dari gelas kaca yang tak sengaja pecah di dapur selama proses memasak.
Di balik layar, Rudi mengungkapkan rasa penyesalannya atas insiden tersebut. Dengan penuh rasa khawatir, dia berkata, “Aduh kok bisa ada di Chef Juna itu beling. Maaf ya chef, itu bukan unsur sengaja. Itu kejadian yang tidak terduga chef.”
Rudi merasa sangat menyesal karena kejadian ini bisa berisiko pada keselamatan juri dan bahkan peserta lain. Kejadian ini jelas menjadi pelajaran besar bagi semua orang yang terlibat di dapur MasterChef Indonesia.
Meskipun kejadian ini sempat membuat suasana tegang, Rudi tetap berusaha menjelaskan bahwa itu adalah kejadian yang tidak terduga, dan Chef Juna dengan tegas namun bijaksana memberikan teguran untuk memastikan hal tersebut tidak terulang.