Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta bupati dan wali kota Jawa Timur untuk berkomitmen untuk menyelesaikan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Ini dilakukan untuk meningkatkan investasi di Jawa Timur.
Khofifah menyatakan bahwa penyelesaian RDTR sangat penting karena berdampak besar pada masuknya investor dan pertumbuhan investasi di Jatim. Terlebih lagi, saat ini sekitar 86 RDTR dari 463 RDTR tersedia di Jatim.
Dalam pernyataannya pada Senin (10/3/2025), Khofifah menyatakan, “RDTR menjadi bagian yang sangat penting bagi kita karena ini akan memberikan kepastian hukum bagi investor. Jika RDTR tidak segera kita tingkatkan, investor masih akan meraba-raba, dan ini bisa menyebabkan investor floating.”
Selain itu, Khofifah menyatakan bahwa banyak investor dari Amerika Serikat, Singapura, dan Tiongkok saat ini berminat untuk investasi di Jawa Timur.
Hal ini dapat dilihat dari data BPS Jatim tahun 2024 terkait realisasi investasi Penanaman modal asing (PMA). Realisasi investasi PMA Amerika Serikat mencapai Rp 21,32 triliun. Disusul Singapura Rp 9,12 triliun, Hongkong Rp 6,78 triliun, Tiongkok Rp 3,97 triliun, dan Jepang Rp 3,32 triliun.
“Beberapa investor dari Tiongkok mereka sudah selesai penjajakan dengan mitra dagangnya dan memang berniat untuk melakukan investasinya di Thailand lalu Indonesia. Di Indonesia sepertinya mereka cukup banyak yang ke Jawa Timur,” ungkap Khofifah.
Sementara itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyampaikan, terdapat empat isu utama menyangkut lahan. Pertama adalah land tenure. Diketahui, land tenure ini berkaitan dengan kepastian tanah dan kepemilikan tanah.
Berikutnya adalah land value atau nilai tanah. Isu ini berkaitan dengan penetapan nilai tanah baik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
“Isu ketiga itu ada land use, tanahnya mau digunakan untuk apa dan terakhir adalah land development, tanah ini mau dipakai atau dikembangkan untuk apa, apakah pertanian, pariwisata atau industri. Ini harus jelas,” terang Nusron.
Bila keempat isu utama ini terselesaikan, kepastian dan kepemilikan tanahnya jelas, Nusron meyakini peluang masuknya investor akan sangat tinggi.
Nusron menjelaskan, “Jika masalah RDTR tidak diselesaikan, mohon maaf tidak mungkin akan ada investasi yang masuk. Karena pertama kali investor datang, yang ditanya adalah status tanah dan status tata ruangnya sudah clear and clean, RDTR-nya sudah ada atau belum.”
Pada kesempatan ini, Nusron juga mengapresiasi kinerja Pemprov Jawa Timur, yang telah mendaftar sekitar 19,5 juta bidang tanah dan mensertifikasi 15,8 juta bidang tanah dari 21,1 juta bidang tanah.
“Kinerja Jatim sangat bagus, total bidang tanah yang terdaftar sudah 92 persen. Kami harapkan ini terus ditingkatkan lagi,” pungkas dia.
SUMBER DETIKJARIM.COM : Khofifah Ajak Bupati/Wali Kota Tuntaskan RDTR untuk Dongkrak Investasi